Di era di mana banyak game indie berlomba-lomba untuk tampil beda, Hollow Knight muncul sebagai kejutan yang bukan hanya menyaingi game AAA dari segi kedalaman dan desain, tapi juga menciptakan fanbase yang solid dan loyal. Dibuat oleh tim kecil dari Australia bernama Team Cherry, Hollow Knight adalah sebuah mahakarya yang memadukan gaya Metroidvania, atmosfer gelap nan memesona, serta pertarungan yang menantang dan memuaskan.
Sebagai editor layarkaca21, bisa bilang bahwa Hollow Knight bukan sekadar game indie keren—ia adalah pengalaman emosional dan eksploratif yang bikin kamu tenggelam dalam dunia bawah tanah Hallownest, dan meninggalkan kesan dalam jauh setelah kamu menyelesaikannya.
Kalau kamu masih ragu untuk mencoba Hollow Knight, atau ingin tahu lebih dalam soal kenapa game ini terus disebut-sebut meski sudah dirilis sejak 2017, yuk kita bahas lengkap tentang apa yang membuatnya begitu spesial.
Cerita dan Dunia: Hallownest, Kerajaan yang Luruh Diam-Diam
Hollow Knight tidak menyuapimu dengan cutscene panjang atau dialog langsung. Sebaliknya, ia memilih narasi minimalis dan eksploratif, di mana kamu menemukan potongan-potongan cerita lewat lingkungan, percakapan singkat, hingga catatan tersembunyi.
Kamu berperan sebagai The Knight, makhluk mungil berwajah polos yang turun ke kedalaman Hallownest—sebuah kerajaan serangga yang dulu makmur, kini hancur karena wabah misterius. Tujuanmu tidak dijelaskan dengan gamblang, tapi rasa penasaran akan membawamu semakin dalam ke gua-gua kelam, reruntuhan kota, dan lorong-lorong penuh makhluk aneh.
Lore game ini begitu dalam dan penuh simbolisme. Tanpa banyak bicara, kamu bisa merasakan duka dan kehancuran Hallownest hanya dari desain lingkungan dan musiknya. Dan ketika kamu mulai menyambung benang merah antara karakter seperti Hornet, The Pale King, hingga The Radiance, kamu akan menyadari bahwa Hollow Knight adalah kisah tentang pengorbanan, kehampaan, dan harapan yang redup di dunia yang sepi.
Eksplorasi Dunia: Peta yang Terbuka, Tapi Tak Pernah Memberi Petunjuk Jelas
Salah satu elemen terkuat dari Hollow Knight adalah eksplorasi non-linear ala Metroidvania. Dunia Hallownest tidak membimbingmu dengan panah atau waypoint—kamu harus mencari tahu sendiri ke mana harus pergi, apa yang harus dilakukan, dan bagaimana cara membuka area baru.
Awalnya kamu hanya memiliki peta kosong dan kompas (jika dibeli). Tapi lambat laun, kamu akan mengumpulkan item seperti:
- Mothwing Cloak (dash)
- Mantis Claw (wall jump)
- Monarch Wings (double jump)
- Crystal Heart (super dash)
Setiap kemampuan membuka akses ke bagian baru dari dunia yang sebelumnya tak bisa dijangkau. Dan bagian ini bukan sekadar ruangan baru—tapi bioma berbeda dengan desain, musuh, dan atmosfernya sendiri.
Beberapa area yang paling ikonik antara lain:
- Greenpath: hutan lebat penuh makhluk tumbuhan dan genangan asam
- City of Tears: kota megah yang selalu hujan, penuh ksatria dan kenangan masa lalu
- Deepnest: labirin bawah tanah yang gelap, dipenuhi serangga yang menjijikkan dan jebakan berbahaya
- Queen’s Gardens, Fog Canyon, hingga The Abyss, semua punya identitas kuat
Salah satu kenikmatan terbesar dalam Hollow Knight adalah rasa penasaran dan kepuasan saat membuka rahasia yang tersembunyi rapi di balik dunia kelam ini.
Sistem Pertarungan: Sederhana Tapi Butuh Presisi
The Knight hanya punya satu senjata: Nail, pedang mungil yang bisa kamu ayunkan ke atas, bawah, dan samping. Tapi dari senjata sederhana ini lahirlah sistem combat yang presisi, intens, dan memuaskan.
Musuh dalam game ini bervariasi—dari yang kecil dan cepat, hingga boss dengan pola serangan rumit dan mematikan. Beberapa boss bisa kamu kalahkan dalam 1-2 kali percobaan, tapi banyak juga yang akan membuatmu frustrasi hingga mencoba 10–20 kali sebelum akhirnya menang.
Contoh boss yang ikonik:
- Hornet: cepat, gesit, dan memiliki pertarungan emosional
- Soul Master: musuh sihir yang bisa teleportasi dan menghantam lantai
- The Mantis Lords: duel klasik yang menguji reflek dan ritme
- The Radiance: boss terakhir yang sangat sulit, penuh peluru dan jebakan
Tidak ada sistem level atau damage scaling seperti di RPG biasa. Yang ada hanyalah kemampuanmu—dan pemahaman akan pola serangan musuh. Setiap kemenangan terasa benar-benar karena usahamu sendiri, bukan karena angka stat tinggi.
Kamu juga bisa memodifikasi gaya bertarung lewat Charm System, semacam “perk” yang bisa dikombinasikan untuk menciptakan build tertentu. Misalnya:
- Mempercepat penyembuhan
- Menambah jangkauan serangan
- Memanggil makhluk kecil sebagai bantuan
- Fokus pada penggunaan sihir atau serangan jarak dekat
Ini membuat tiap pemain bisa punya gaya main berbeda. Build kamu akan mencerminkan cara bermainmu, bukan sekadar ikut meta.
Visual dan Audio: Keindahan yang Melankolis
Hollow Knight menggunakan gaya 2D hand-drawn dengan animasi halus. Semua karakter, latar, dan efek dibuat manual, menghasilkan visual yang bersih, elegan, dan penuh nuansa.
Desain dunia Hallownest tidak hanya indah—tapi juga menceritakan cerita. Dari jembatan patah, patung usang, hingga bangunan megah yang kini kosong, semuanya memberi petunjuk tentang masa lalu dunia ini.
Musiknya, garapan Christopher Larkin, adalah mahakarya tersendiri. Dengan piano melankolis, gesekan violin yang emosional, hingga dentuman boss fight yang epik, soundtrack Hollow Knight bukan hanya pengiring—ia adalah jiwa dari petualangan ini.
Contoh track paling ikonik:
- “City of Tears”
- “Greenpath”
- “Hornet”
- “Dream Battle”
Musik dan visual bekerja sama menciptakan atmosfer sunyi, suram, tapi penuh keindahan.
Konten Tambahan dan Replayability
Team Cherry tak pelit soal update. Setelah rilis awal, Hollow Knight mendapatkan 4 ekspansi besar GRATIS:
- Hidden Dreams
- The Grimm Troupe
- Lifeblood
- Godmaster
Masing-masing membawa boss baru, cerita tambahan, hingga mode tantangan seperti Pantheon yang menguji kamu melawan semua boss berturut-turut tanpa henti. Tantangan ini hanya untuk para veteran sejati.
Selain itu, game ini punya banyak ending tergantung bagaimana kamu memainkan cerita utama dan side quest. Jadi ada alasan kuat untuk replay berkali-kali.
Menanti Sekuel: Hollow Knight Silksong
Sekuel dari game ini, berjudul Silksong, sudah ditunggu-tunggu sejak diumumkan. Kamu akan bermain sebagai Hornet, karakter yang sebelumnya jadi boss dan sekutu di game pertama. Dengan gerakan lebih cepat, verticality lebih tinggi, dan dunia baru, Silksong menjanjikan pengalaman yang segar tapi tetap dalam semangat Hollow Knight.
Hingga kini, tanggal rilis belum diumumkan pasti, tapi komunitas tetap setia menunggu. Dan itu membuktikan betapa kuatnya dampak dari Hollow Knight sebagai game indie legendaris.
Cocok Untuk Siapa?
✅ Cocok banget untuk:
- Pecinta Metroidvania klasik seperti Castlevania atau Ori
- Penikmat eksplorasi dunia gelap dan cerita tersembunyi
- Pemain yang suka tantangan dan pertarungan presisi
- Fans game platformer bergaya seni tangan
- Gamer yang suka pengalaman emosional tanpa banyak dialog
❌ Mungkin kurang cocok jika:
- Kamu mencari gameplay santai atau penuh aksi instan
- Tidak sabar dengan tantangan berulang (karena akan banyak mati)
- Ingin cerita langsung dan jelas tanpa interpretasi
Kesimpulan: Sebuah Dunia Kecil yang Menghadirkan Perjalanan Besar
Hollow Knight bukan game yang memandumu dengan peta dan tujuan. Tapi justru dari ketidakpastian itulah lahir rasa penasaran, eksplorasi bebas, dan pengalaman penuh kejutan.
Ia bukan hanya soal bertarung dan menang, tapi soal merasakan dunia yang telah hancur dan mencari makna di balik keheningan. Ini adalah game yang menantang tubuh, pikiran, dan perasaanmu—dan justru karena itu, ia begitu dicintai.
Jika kamu belum pernah menyelam ke dunia Hallownest, mungkin ini saat yang tepat. Siapkan Nail-mu, ambil obor, dan turunlah ke dalam tanah. Dunia yang sepi dan kelam ini menunggumu… untuk dijelajahi, dilawan, dan dihidupkan kembali.